Selasa, 29 April 2014

Teori Game

Teori Game Game adalah sebuah aktivitas kompetitif yang kreatif dan menyenangkan pada dasarnya, yang dibatasi oleh aturan tertentu dan memerlukan keahlian tertentu (Akilli, 2007). Game terdiri dari peraturan yang menjelaskan tentang pergerakan yang diijinkan, batasan, hak dan hukuman untuk tindakan yang ilegal. Peneliti juga mengutip pernyataan dari berbagai peneliti bahwa game mempunyai nilai positif, antara lain : Semakin ahli pemain memainkan sebuah game, maka visual attention( perhatian visual ) akan semakin baik (Greenfield, P, & Kaye, 1994). Bermain game jangka panjang mempunyai efek pada pelajar dalam hal pembelajaran (Subrahmanyam, Greenfield, Kraut, & Gross, 2001). Kemampuan problem solving dan critical thingking semakin meningkat (Rieber, 1996). Kemampuan observasi semakin meningkat, dapat melakukan trial and error bahkan melakukan hypothesis testing (Gorriz & Medina, 2000). Dapat melakukan strategi ekplorasi (Prensky, 2001). a. Tipe Game Komputer berdasarkan jenis permainannya Menurut wolf, game komputer dikelompokkan dalam berbagai genre atau jenis permainannya (Wolf, 2000), antara lain : Side Scrolling Game : Dalam game ini, pemain dapat menggerakkan karakter kekanan, kiri, atas maupun bawah. Contoh game ini adalah Mario bros. Shooting Game : Pemain harus mencari dan menembak musuh untuk mencapai tujuan tertentu. Game jenis ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu First Person Shooting, dan Third Person Shooting. Contoh game yang masuk ke dalam jenis game ini diantaranya adalah counter strike. Role Playing Game (RPG) : Pada game ini pemain diminta untuk memerankan suatu karakter dan mengemban misi khusus. Game ini terhitung memiliki kompleksitas frame yang cukup tinggi. Sebagai contoh, ketika bertemu dengan karakter lain, maka pemain akan dibawa ke tampilan frame baru, dan pada saat itu kita akan mendapatkan sesuatu atau malah melakukan pertarungan. Contoh game yang tergolong RPG diantaranya adalah: Final Fantasy, Ragnarok, dan lain sebagainya. Real Time Strategy (RTS) : Sebagian besar game yang masuk kategori ini merupakan game peperangan. Pada game ini pemain dibebani misi tertentu dan dibekali dengan pasukan seadanya (sebagai modal). Selanjutnya pemain dapat menggerakkan, memperbanyak, dan melengkapi persenjataan pasukan pasukan tersebut sambil merancang strategi untuk mempertahankan dan menguasai. Simulation : Merupakan game yang mensimulasikan suatu keadaan riil.Contohnya simulasi pengendalian pesawat terbang pada game Microsoft Flight Simulator, kemudian simulasi kehidupan sehari-hari pada game The SIMS, dan simulasi seorang manajer tim sepakbola pada game Champhionship Manager. Racing : Game racing merupakan suatu permainan balap otomotif. Contoh game racing yang paling terkenal adalah: Need for Speed, Grand Tourismo, Nascar Rumble, Top Gear, dan lain sebagainya. Fighting : Yang masuk kategori game jenis ini adalah game-game fighting atau tarung. Contoh yang sangat terkenal dari game fighting ini diantaranya adalah: Street Fighter, Mortal Combat, Teken, dan lain sebagainya. Educational Game : Merupakan suatu permainan yang secara khusus didesain untuk mengajarkan tentang subjek-subjek tertentu, pendalaman terhadap suatu konsep, pengenalan terhadap kejadian-kejadian bersejarah, atau membantu mereka dalam mempelajari suatu keterampilan yang mereka miliki. b. Tipe Game bila diasosiasikan dengan kemampuan dan keahlian Tipe game dapat dibedakan dengan mengasosiasikan kemampuan dan keahlian yang berhubungan dengan pembelajaran dan pendidikan (Aguilera & Mendiz, 2003), antara lain : Arcade dan Platform Game dapat menjadi instrumen dalam perkembangan psikomotor dan spatial orientation. Sports dan dynamic game dapat memudahkan koordinasi psikomotor dan meringankan stres, Strategy dan role game dapat membantu menstimulasi motivasi dari dalam dan refleksi akan nilai dari game tersebut. Puzzle dan question game dapat membantu untuk mengembangkan kemampuan untuk mengungkapkan alasan dan berfikir logis Game simulasi dapat membantu dalam perkembangan semua kemampuan intelektual. Disamping itu, game juga dapat menekankan pemain untuk melakukan kegiatan (Aguilera & Mendiz, 2003): 1. Reading(membaca) : Game juga dapat digunakan untuk mempromosikan membaca buku sesuai dengan game yang sedang dimainkan, misalnya lord of the rings. 2. Logical Thinking : Game membantu dalam berfikir bagaimana memcahkan masalah dengan mengusulkan strategi, mengorganisir elemen dalam mengantisipasi tujuan. 3. Observation : Pemain menggunakan kemampuan observasi dalam bermain dengan mengamati perbedaan visual dan ruang serta jumlah elemen dalam layar. 4. Spatially, Geography : Mengembangkan kemampuan pemain dalam membaca peta dan mengenali bentuk ruang. c. Elemen Game Komputer Menurut R. D. Duke (1980), dikutip dari paper (Wachowicz, 2002), ada 11 elemen game yang perlu diperhatikan sebagai dasar dalam membuat game yang baik. Ke-11 elemen tersebut adalah : Format: Mendefinisikan struktur dari game. Sebuah game terdiri dari beberapa level, dan setiap level tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Rules : Di dalam sebuah game, harus terdapat perjanjian atau peraturan yang tidak dapat dirubah oleh para pemain. Oleh karena itu, dalam memainkan suatu game, pemain harus patuh dan bermain sesuai aturan yang berlaku. Policy : Policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan yang bisa dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Dengan adanya elemen ini, maka pemain akan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi dalam bermain game sesuai kemampuan dirinya. Scenario : Merupakan alur cerita yang digunakan sebagai kerangka atau acuan dalam bermain game. Events : Merupakan suatu kejadian yang menjadi tantangan sekaligus menambah keceriaan dalam bermain game. Contoh event dalam game diantaranya adalah berupa konflik, dan kompetisi. Roles : Merupakan sebuah gambaran dari fungsi dan aktifitas yang dapat dibagi antar pemain dalam bermain game. Role ini tidak terbatas pada satu pemain saja. Menggunakan dua pemain atau lebih dalam role yang sama, akan memberikan keuntungan tersendiri, karena mereka bisa saling belajar dari keberhasilan dan kesalahan masing-masing pemain. Decisions : Merupakan suatu keputusan yang harus diambil oleh si pemain di dalam bermain game. Mengambil keputusan yang salah terhadap suatu kejadian dalam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting bagi pemain, sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi nantinya. Bagaimanapun juga, jika pemain terlalu banyak melakukan kesalahan, kemudian tidak dapat bertanding kembali dengan pemain lain, maka ketertarikannya terhadap suatu game akan menjadi mudah hilang. Levels : Sebuah game perlu memiliki level tingkat kesulitan agar game tersebut lebih menarik dan menantang, serta dapat digunakan oleh masyarakat luas. Level easy memberikan tantangan bagi para pemain pemula (beginner), sedangkan level difficult dikhususkan bagi para pemain yang mahir dan sudah berpengalaman (expert). Score Model : Merupakan instrumen yang digunakan untuk menghitung, mendata, dan menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan. Score Model ini menjadi suatu alat yang sangat penting agar game menjadi lebih menarik. Indicators : Indicators memberikan pemain suatu isyarat (hints) terhadap raihan atau pencapaian yang telah mereka lakukan. Elemen ini sangat penting untuk menjaga agar pemain bisa selalu termotivasi dan fokus dalam bermain. Symbols : Bentuk visual dari simbolisasi element, aktivitas, dan keputusan. Pemilihan simbol yang tepat akan membantu pemain dalam memahami dan bermain game.

Tidak ada komentar: