Blog ini saya buat untuk sekedar berbagi informasi untuk beberapa komunitas yang saya geluti. Kita bisa berbagi informasi tentang komputer, bahasa Inggris dan petualangan.
Senin, 05 Mei 2014
Macam – Macam Teknik Penilaian Hasil Belajar
by sumberbelajarangga
RANGKUMAN
A. Pengertian Penilaian
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif, Suharsimi Arikunto (2009:3).
PERMENDIKNAS No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan mendefinisikan bahwa Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah pemberikan keputusan untuk kepentingan tertentu yang diambil dari pengumpulan dan pengolahan informasi.
Tes merupakan alat penilaian terhadap seorang individu yang dilakuakan secara komprehensif terhadap evaluasi suatu program.
Instrumen atau alat penilaian, meliputi substansi (bahan atau kompetensi yang akan diujikan), konstruksi (tata penulisan pada lembar soal ujian), dan bahasa (tata bahasa yang baku dan komunikatif).
Penilaian pendidikan dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
B. Fungsi penilaian
Fungsi penilaian yaitu:
Penilaian Berfungsi Selektif
Penilain ini bertujuan antara lain
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
Untuk memilih siswa yang sudah berhak mendapat beasiswa.
Penilaian berfungsi Diagnostik.
Dengan mengadakanpenilaian sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan nya. Dengan diketahuinya sebab sebab kelemhan ini, akan lebih mudah dicari cara mengatasi.
Penilain Berfungsi sebagai penempatan.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus di tempatkan, digunakanlah suatu penilaian. Penilaian ini bertujuan menempatkan siswa sesuai kelompok yang sama sesuai bakat dan minat siswa tersebut sehingga pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan system administrasi. Fungsi dari penilaian disini adalah untuk mengukur sejauh mana program dan faktor faktor penentu program lembaga pendidikan berhasil diterapkan.
C. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian menurut Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, antara lain:
sahih, berarti Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik Penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
beracuan kriteria, berarti Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
D. Teknik Penilain
1. Teknik Non-Tes
Yang tergolong teknik ini adalah ;
Ø Skala bertingkat(rating scale);
Ø Kuisioner(Questionair);
Ø Daftatar cocok(check list);
Ø Wawancara (Interview);
Ø Pengamatan(Observation);
Ø Riwayat hidup.
a) Skala bertingkat
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan , maka suatu skala selalu disajikan dalam brntuk angka. Angka yang diguna kan dalam hal ini diterakan dengan jarak yang sama. Peoletakannya disusun sacara bertingkat dari rendah menuju tinggi.
b) Kuisioner(questionair)
Kuisioner adalj sebuah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tentang keadaan/data diri, pangalaman, pengetahuan, sikap, pendapat, tanggapan, dll, yang di isi oleh responden.macam macam kuisioner ditinjau dari berbagai segi.
Ditinjau dari segi siapa yang menjawab
1) Kuisioner langsung
Kuisioner jenis ini diisi langsung oleh responden.
2) Kuisioner tidak langsung
Adalah kuisioner yang diisi oleh bukan orang yang meminta keterangannya.
Ditinjau dari segi cara menjawabnya
1) Kuisioner tertutup
Kuisioner ini disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga respomden hanya tinggal memberi tnda pada jawaban yang dipilih.
2) Kuisioner terbuka
Merupakan kuisioner yang diisi vbebas oleh responden, biasanya jawabannya merupakan pendapat dari responden.
Daftar cocok(check list)
Adalah deretan pertanyaan (yang biasanya singkat singkat) dimana responden yang dievaluasi tinggal membubukan tanda cocok (v)
Wawancara (interview)
Merupkan suatu metodeyang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak, maksudnya sepihak adalah responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuj mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajuakn oleh subyek evaluasi. Interviu ini dibedakan menjadi 2 cara yaitu;
a) Interviu Bebas
Dalam interviu jenis ini responden bebas mengutarakan pendapatnya , tanpa dibatasi oleh adanya patokan patokan yang dibuat oleh subyek evaluasi.
b) Interviu Terpimpin
Interviu ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden dimana pertanyaan itu telah disusun terlebih dahulu. Dalam hal ini responden diarahkan untuk mnejawab pertanyaan dari subyek penanya.
Pengamatan (Observation)
Merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta malakukan pencatatan secara sistematis. Ada 3 teknik dalam observasi yaitu:
v Observasi partisipan
Observasi ini dilakukan oleh pengamat yang terjun langsung ke lapangan dan masuk serta merasakan langsung ke dalam kelompok yang diamati.
v Observasi sistematik
Merupakan observasi dimana factor factor yang diamati sudah didftar secara sistematis dan sudah dipilah pilah menurut kategorinya. Di dalam observasi ini pengamat berada di luar kelompok.
v Observasi ekperimental
Observasi eksperimental ini dilakukan bilamana pengamat dapat mangendalikan unsur unsur penting dalam kelompok dan juga pengamat tidak ikut langsung berpartisipasi dalam kelompok.
Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalh gambaran tentang keadaan seorang salam dalam masa kehidupan nya, jadi dalam hal ini subyek evaluasu tinggal melihat daftar riwayat hidup dan menarik suatu kesimpulan.
Teknik Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat alat lain, tes ini lebih bersifat resmi karena penuh dengan batasan batasan. Tes mempunyai fungsi yaitu untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran.
Tes prestasi belajar bedasarkan tujuannya adalah pre test, post test, dan placement test, diagnostic test, mastery test, dan achievement test.
Tes prestasi berdasarkan pelaksanaannya adalah bentuk tertulis, bentuk lisan, dan bentuk perbuatan.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya, Tes ini dibedakan menjadi 3 macam ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, yaitu;
Ø Tes diagnostik,
Ø Tes formatif,
Ø Tes sumstif,
1) Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan kelemahan siswa sehingga dapat dilakukan pemberian perlakuan tepat.
Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam tes diagnostik diantaranya:
v Tes diagnostic ke 1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input untuk mengetahui apakah colon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang dimaksudkan.tes ini biasanya disebut tes penjajakan masuk.
v Tes diagnostic ke 2 dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai mengikuti program. Apabila cukup banyak calon siswa yang diterima sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas diperlukan suatu pertimbangan khusus.
v Tes diagnostic ke 3 dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar . tidak semua siswa dapat menerima peljaran yang diberkan oleh guru dengan lancar. Oleh karena itu test diagnostik ini sangat diperlukan agar dapat diketahui siswa mana yang belum menguasai materi.
v Tes diagnostic ke 4 diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan tes ini guru akan dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang is berikan.
2) Tes formatif
Adalah tes yang dilakukan untuk mengetahuin sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Dalam kedudukannya tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran . Dalam pengalaman di sekolah , tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian.
3) Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setekah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah , tes sumatif ini dapat disamakan denagan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan atau semester.
Teknik atau cara penilaian menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, antara lain:
Unjuk Kerja (Performance)
Pengamatan terhadap aktivitas sisiwa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, dan interaksi)
Penugasan (Project)
Penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu
Hasil Kerja (Product)
Penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni
Tertulis (Paper)
Memilih dan Mensuplai jawaban
Portofolio (Portfolio)
Penilaian melalui koleksi karya(hasil kerja) siswa yang sistematis
Sikap
Penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek sikap
Evaluasi Diri (Self Assesment)
Menilai diri sendiri berkaitan dengan status, proses, tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar