Kamis, 27 Mei 2010

Tidak Mungkin Lawan Perubahan Iklim Tanpa Hutan




Oslo (ANTARA) - Perdana Menteri Papua Nugini Michael T Somare mengatakan tidak mungkin menang melawan dampak dari perubahan iklim tanpa memerangi permasalahan kehutanan.

Hal itu dikemukakan oleh Perdana Menteri Somare dalam pernyataannya pada Konferensi Iklim dan Kehutanan 2010 di Oslo, Norwegia, Kamis pagi waktu setempat atau Kamis sore WIB yang juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jelas kita tidak bisa menang melawan perubahan iklim tanpa terlebih dahulu memerangi permasalahan yang dihadapi kehutanan," katanya.

Namun, lanjut dia, upaya untuk melestarikan hutan hujan tropis tidak akan berjalan dengan sukses tanpa kerjasama antara negara-negara maju dan berkembang.

Papua Nugini adalah salah satu negara di yang terletak di sekitar garis katulistiwa dan memiliki cakupan hutan tropis yang cukup luas. Negara itu tergabung dalam organisasi Forest-11 bersama dengan Indonesia.

Sementara itu Presiden Kongo Denis Sassou Nguesso dalam kesempatan yang sama menggarisbawahi keperluan untuk melaksanakan tiga fase dalam mekanisme pengurangan emisi akibat penggundulan dan perusakan hutan (REDD) secara seksama.

Ia mengatakan keperluan untuk memiliki sebuah prosedur yang transparan dan penyederhanaan proses yang diperlukan.

Presiden Nguesso yang menyampaikan pidatonya dalam bahasa Prancis itu juga menyoroti tentang masalah alih teknologi dan pembangunan kapasitan di negara berkembang sebelum menerapkan mekanisme REDD.

Sedangkan Perdana Menteri Kenya Raila Odinga menegaskan bahwa dunia memiliki tanggung jawab bersama untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim.

Ia menyebutkan mengenai rakyatnya yang menjadi korban kekeringan dan banjir akibat alam yang tidak menentu.

Dalam konferensi satu hari itu, tujuh orang kepala pemerintahan yaitu Presiden Yudhoyono, PM Norwegia Jens Stoltenberg, Presiden Kongo, PM Kenya, PM Papua Nugini, PM Denmark Lars Lokke Rasmussen, dan Presiden Gabon Ali Bongo O mengemukakan pernyataannya terkait Kemitraan REDD.

REDD adalah suatu mekanisme yang disepakati oleh sejumlah negara maju dan berkembang untuk mengatasi permasalahan kehutanan dengan mencegah penggundulan serta perusakan hutan.

Negara-negara maju berkomitmen untuk menyediakan dana bagi negara-negara pemilik hutan yang menjaga kelestarian hutannya. Prinsip dari kerjasama itu adalah pembayaran berdasarkan hasil.

Selama ini jutaan hektar hutan di negara-negara berkembang dialihfungsikan untuk lahan pertanian, pertambangan atau perumahan seiring dengan upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi di negara terkait.

Hilangnya luasan hutan dalam skala besar dari muka bumi menyumbang emisi bagi dunia.

Tidak ada komentar: